sumber : etec.htlwy.ac.at |
Bismillaahirrohmaanirrohiim..
Masih bertemakan pengendalian Motor DC niih, disini akan dibahas mengenai PWM. Berdasarkan literatur dari wikipedia (agak co-pas nih..cima nerjemahin aja..hehe), PWM atau Pulse Width Modulation - Modulasi lebar pulsa, adalah teknik yang biasa digunakan untuk mengontrol daya ke perangkat listrik inersia, dibuat dengan switch daya elektronik yang modern. Pada dasarnya penggunaan PWM adalah menyalakan (ON) dan mematikan (OFF) supply motor DC atau perangkat yang lain dengan cepat. Kuncinya adalah dengan mengatur berapa lama waktu ON dan OFF - nya, semakin lebar pulsa ON, maka output tegangannya akan semakin tinggi. Inilah yang kita kenal dengan duty cycle, atau penjelasan mudahnya, merupakan rasio waktu ON terhadap waktu total (waktu total = ON + OFF). Umumnya duty cycle ini dinyatakan dalam persen (%).
Masih bertemakan pengendalian Motor DC niih, disini akan dibahas mengenai PWM. Berdasarkan literatur dari wikipedia (agak co-pas nih..cima nerjemahin aja..hehe), PWM atau Pulse Width Modulation - Modulasi lebar pulsa, adalah teknik yang biasa digunakan untuk mengontrol daya ke perangkat listrik inersia, dibuat dengan switch daya elektronik yang modern. Pada dasarnya penggunaan PWM adalah menyalakan (ON) dan mematikan (OFF) supply motor DC atau perangkat yang lain dengan cepat. Kuncinya adalah dengan mengatur berapa lama waktu ON dan OFF - nya, semakin lebar pulsa ON, maka output tegangannya akan semakin tinggi. Inilah yang kita kenal dengan duty cycle, atau penjelasan mudahnya, merupakan rasio waktu ON terhadap waktu total (waktu total = ON + OFF). Umumnya duty cycle ini dinyatakan dalam persen (%).
contoh sinyal PWM dan Duty Cycle:
![]() |
sumber : arduino-tutorials.com
|
Nah, ada beberapa cara untuk membuat sinyal ini, yakni dengan menggunakan IC 555 (timer), atau mikrokontroller. Cara yang pertama tergolong murah, tetapi memiliki kekurangan dalam hal kemudahan untuk otomasi suatu sistem. Sedangkan cara yang kedua menurut saya lebih mudah meskipun harganya lebih mahal karena kita cukup mengutak-atik program yang ada di dalamnya sehingga memudahkan kita dalam membuat sistem otomasi.
Related Post:
kontrol
elektronika dasar
- Membuat Rangkaian Virtual Ground DC (Membagi Single Supply Menjadi Dual Supply)
- Dasar Pengendalian Putaran Motor DC
- Membuat PCB Dengan Metode Setrika
- Basic microcontroller : 4x7 segment
- Basic microcontroller : 7 segment
- Basic mikrokontroller : LED
- Belajar LCD dengan AVR GCC
- Membuat Sistem Minimum AVR 40pin (Sangat) Sederhana
- Dasar Dot Matrix (3) - 8x8 -
- Belajar RTC DS1307 (Membuat Jam Digital)
- Dasar Dot Matrix (2)
- Dasar Dot Matrix (1)
- Tentang LCD
- Belajar ADC
- Sensor Warna Sederhana
No comments:
Post a Comment